NAMA : DIAZ SUKMA LAKSANA PUTRA
NPM
: 23114031
KELAS
: 3KB03
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan
perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini
pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan
sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan
secara umum apa yang dikehendakinya
tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang
dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya
disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan
sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Dengan kata lain prototyping merupakan
model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan
yang dimana model tersebut harus representative dari produk akhirnya.
Prototyping
perangkat lunak (software prototyping) atau siklus
hidup menggunakan protoyping (life
cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang
didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah
mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan
lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada
banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas
dari metodologi adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan
pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem
komputer dari sejak awal proses pengembangan.
Dengan prototype yang terbuka, model
sebuah sistem (atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam
diskusi yang berkali-kali dengan klienModel tersebut menunjukkan kepada klien
apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain
struktur yang mendetil. Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan
dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan yang
sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.
Protoyping membantu dalam menemukan
kebutuhan di tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana
masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk
mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat
oleh orang-orang yang menggunakannya.
Salah satu hal terpenting mengenai
metodologi ini, cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk
tujuan dokumentasi.
Kelemahannya adalah metode ini tidak memiliki analisis dan rancangan yang
mendalam yang merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya
dan bisa dikelola. Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis
prototipe ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan
disingkirkan dan selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan
tepat pada waktunya.
Model
Prototype
Menurut saya sendiri prototyping model adalah suatu proses pembuatan software yang yang bersifat berulang dan dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan dari si pengguna. Sedangkan dari beberapa referensi yang saya temukan, prototyping model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan oengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model).
Ada 2 Jenis Prototype :
Jenis I : Suatu Sistem yang akan
menjadi sistem operasional
Jenis II : Suatu model yang dapat
dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah :
1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi :
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping meliputi :
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Tujuan
Prototype
Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final.
A. Proses
Proses-proses dalam model prototyping menurut saya yaitu:
- Komunikasi terlebih dahulu yang dilakukan antara pelanggan dengan tim pemgembang perangkat lunak mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan
- Akan dilakukan perencanaan dan pemodelan secara cepat berupa rancangan cepat(quick design) dan kemudian akan memulai konstruksi pembuatan prototype
- Prototipe kemudian akan diserahkan kepada para stakeholder untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada para pembuat software
- Pembuatan software sesuai dengan prototype yang telah dievaluasi yang kemudian akan diserahkan kepada pelanggan
- Jika belum memenuhi kebutuhan dari pelanggan maka akan kembali ke proses awal sampai dengan kebutuhan dari pelanggan telah terpenuhi
Sedangkan proses-proses dalam model prototyping secara umum
adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
developer dan klien akan bertemu terlebih dahulu dan kemudian menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya
2. Perancangan
Perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan tersebut mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype
3. Evaluasi Prototype
Klien akan mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
B. Tahapan
Selain itu, untuk memodelkan sebuah
perangkat lunak dibutuhkan beberapa tahapan di dalam proses pengembangannya.
Tahapan inilah yang akan menentukan keberhasilan dari sebuah softwareitu
.Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode
prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh penggunanya. Dan
tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
C.
Keunggulan dan kelemahan metode prototype
Keunggulan
prototyping :
- Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.
- User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
- Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
- User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
- Komunikasi akan terjalin baik antara pengembang dan pelanggan.
- Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan setiap pelanggannya.
- Pelanggan berperan aktif dalam proses pengembangan sistem.
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
Kelemahan
prototyping :
- Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
- Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan sebuah kerangka kerja(blueprint) dari sistem .
- Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik dan benar.
Dalam setiap metode mempunyai
kelebihan maupun kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat diminimalisir
yaitu dengan mengetahui kunci dari model prototype tersebut. Kunci agar model
prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan
main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa
prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.
SISTEM
YANG BERMANFAAT DARI PROTOTIPE (SYSTEMS THAT BENEFIT FROM PROTOTYPING)
Sejak kebutuhan (baca Spesifikasi
Fungsi) pada umumnya berhubungan dengan pandangan user terhadap sistem, hanya
dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup untuk memeriksa yang dibutuhkan.
Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak,
pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang
rumit, kumpulan update data dan realtime, dan sistem yang bersifat scientific
sangat sulit untuk dijadikan model.
Sistem yang paling sesuai untuk
prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output
dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar,
formulir,
laporan, daftar dan perintah.
laporan, daftar dan perintah.
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Prototyping_perangkat_lunak
http://hardlogicom.blog.widyatama.ac.id/2015/02/15/proses-rekayasa-perangkat-lunak-menggunakan-model-prototype/
http://abhique.blogspot.co.id/2012/11/metode-prototyping-dalam-pengembangan.html
http://bronxxx14.blogspot.co.id/2017/06/prototyping.html